I like to read, I like to travel, I like to write what I read and where I travel...
10.19.2012
Save the Best for Last
7.12.2012
17 Going on 18
Berdasarkan kitab "What to Expect : The Toddler Years", harusnya Malik bisa ngomong minimal 3 kata.
2 minggu yang lalu, dia masih ngomong pake bahasa Tarzan. Tunjuk sana sini trus "Uh..uh". Kalau Ayah Bundanya bengong ga ngerti anaknya mulai putus asa trus ngamuk deh muter-muter di lantai kaya gangsing.
![]() |
Muka Putus Asa kalau Ayah Bunda ga ngerti mau apa |
Lumayanlah, udah bisa ngomong "Ayah" jelas banget, setiap tukang ojek langganan datang menjemput di pagi hari tiba-tiba si Unyil lari keluar teriak "Abaaannnggg" sambil dadah-dadah sok ikrib. Begitu pula kalau tukang roti, tukang bubur, tukang sayur dan tukang bangunan tetangga lewat.
Bak bos kecil, setiap mau minta apa dia tiba-tiba teriak "Mbaaaaaaaa" trus kembali dilanjutkan dengan bahasa Tarzan.
Nunjuk balon trus ngomong "Balon".
Minta mandi pake bubble, cengar cengir bilang "Bubble".
Disodorin sayur bayam pake tempe geleng-geleng bilang "Nggak mau". Giliran dikasih Pumpkin Risotto with Tomato Cheese Sauce mangap lebar bener.
Baru semalam, Ayah Bundanya ngobrol sebut nama Abyan (temen seperjuangannya si Bos Kecil), tiba-tiba dia nimbrung "Abyaaannn".
Dasar beoooo -_-"
Nah...kalau bisa ngomong kata-kata susah kaya bubble sama balon harusnya kan bilang Bunda gampang yah. Kenyataannya nggak lho. Setiap disuruh ngomong Bunda, entah dia bengong atau melengos. Tapi kalau lagi butuh, ngekor di belakang sambil teriak-teriak "Ama...amaaaa". Lha siapa pula itu Ama???
Berhubung bundanya murahan, tampaknya saat ini harus cukup puas dipanggil Ama. Tapi tetap tidak akan menyerah ngajarin kata B U N D A *semangat kakak*.
Sehat-sehat ya Unyil, gapapa deh sakit sekali-kali demi tambah pinter
6.20.2012
Ketika Toilet Jadi Pilihan Satu-satunya
Di kantor baru, tetep gada nursing/pumping room. Pumping di cubicle ga bisa dijadiin pilihan soalnya sekarang udah manual pake tangan dan ga mempan pake breastpump manual ataupun electric. Semua ruangan berkaca aquarium pula.
Mau ga mau melipir ke toilet, tempat paling tidak higienis dan tidak diinginkan buat pumping. Syukur Alhamdulillah, sampai detik ini Malik nggak menunjukkan tanda-tanda sakit perut atau semacamnya.
Ini namanya karma saudara-saudara.
Dulu di kantor lama pernah ngomentarin orang kantor sebelah yang pumping di toilet, kaya gada tempat yang lebih baik aja. Ternyata memang ada kondisi dimana nggak ada tempat buat pumping dan toilet adalah pilihan terakhir dan satu-satunya.
Ngakalinnya gimana? semua dialasin tisu. Tempat sampah di singkirkan jauh-jauh. Emang jadi higienis gitu? nggak juga sih. Tapi namanya juga usaha.
Stay healthy Mr. Little, sorry for being ignorant this time :'(
2.13.2011
Baby Malik
1.21.2011
Lil B Goes Round and Round
minggu ke 35 : kepala normal di bawah...
minggu ke 36 : posisi melintang kepala di kiri pantat di kanan...
minggu ke 37 : kembali kepala normal di bawah...
Dokter pede jaya membuat statement "banyak jalan biar engage. tenang aja si bayi ga mungkin berubah posisi lagi karena udah kegedean dan ruang geraknya sempit"
Me: "jadi ga perlu kerjain peer ngepel sambil nungging lagi dong dok?'
Dokter : "Nggak, tapi Didi harus sering 'nengokin' biar cepet lahir"
Me and Mr.D : *kesenengan dikasi peer kaya gitu*
minggu ke 38 : jreng...jreeennngggg...dia melintaaaaangggg posisi kepala di kanan pantat di kiri!!!!
dokternya mpe bingung
Mulailah dia menyalahkan tinggi badan gue yang ga pernah lolos kualifikasi buat pemilihan model atau cover girl ini. Nyambung-nyambungnya ke ukuran panggul yang kecil makanya Lil B nyasar ga nemu jalan lahir.
Merasa didiskriminasi gara-gara tinggi badan, gue ingat ada temen gue yang lebih kecil dari gue secara lebar badan dengan suksesnya melahirkan bayi seberat 3,1 kg dengan NORMAL!!!!
Dokter langsung vonis caesar dan kalau bisa kita bongkar secepatnya. Bongkar? dia kira perut gue mesin bisa di bongkar pasang 'huh'. Resikonya kalau mau nunggu sampai kepala balik ke bawah, air ketuban bisa pecah sewaktu-waktu dan bahaya buat bayinya. Masih bimbang dan ragu mau nunggu atau mau langsung jadwalin operasi minggu depan.
Berhubung due masih tanggal 4 Februari, masih ada secercah harapan
Bak orang putus cinta, dokter angkat tangan...dukun (bayi) bertindak!!!
Emang sih serem...tapi ada kakaknya temen yang besoknya mau operasi karena sungsang, malam ini dipijet dan besok paginya kepala si bayi udah adem ayem di bawah dan langsung engage trus lahir normal.
Nungging jalan terus, bujuk rayu biar Lil B muter kepala di bawah dan engage tetap dilancarkan, dan dukun bayi dicoba-coba.
Kalau memang segala usaha di atas gada yang berhasil...terpaksa pasrah sama keputusan dokter buat 'dibongkar' hicks....Manusia boleh berencana, yang menentukan tetap yang Diatas. doakan akuuuuu!!!
1.17.2011
1,2, 3 with Mr. D
Kata orang masa 3 bulan pertama hamil itu sama dengan siksaan lahir batin. Mulai dari morning sickness, badan panas dingin ga keruan, makan susah, ngidam aneh-aneh atau sekedar merepotkan hidup suami, mood swing berlebihan, sampai keinginan luar biasa buat nimpukin suami sama barang apapun yang ada dalam jangkauan.
Itu kata orang…kata gue sih nggak hehe.
Gue sama sekali ga kenal sama yang namanya morning sickness, soalnya si morning sickness kenalannya sama Didi. Hampir tiap pagi, dia yang wara wiri lari ke kamar mandi buat muntah-muntah. Sampai-sampai dia ga masuk 3 hari gara-gara muntah-muntah, denger suara kucing aja muntah. Heraaannn…gue yang hamil, dia yang repot hihihi.
Dibilang susah makan ga juga sih, cuma agak picky. Harus banget makanan Asia (Indonesia, Cina, Jepang dan Korea) dan harus panas. Daging pantangan mutlak, nyium baunya dari jauh aja bisa bikin enek. Satu syarat lagi: harus di restoran, gamau tempat makan pinggiran. Waktu hamil 2 bulan gue dikirim dinas ke Singapura. Syarat makanan Asia terpenuhi, yang nggak cuma makan di restoran. Secara yah, restoran di Singapura mahal-mahal huhuhu…wajar kalau selama trimester pertama berat gue bukannya naik, malah turun 3 kg. stress di dompet kayanya…
Gue ibu hamil yang ga ngerepotin suami, justru sebaliknya…Didi adalah suami yang ngerepotin ibu hamil. Masa tengah malam dia bangun trus minta mie ayam kampung? Atau bangunin gue jam 2 pagi buat makan steak???
Selama hamil, aku adalah anak super cengeng…mellow luar biasa. Dengerin lagu yang slow dikit bawaannya mewek, orang salah ngomong dikit langsung nangis, kesel sama suami langsung drama nangis jejeritan. Agak khawatir dibawa Lil B mpe lahir, cowo booo!!!
Ada temen gue yang selama hamil kerjaannya ngelemparin suami saking sebelnya, yang satu lagi bawaannya pengen muntah setiap ngeliat muka atau denger suara suaminya. Hasilnya? Anak-anak mereka mukanya cetakan mutlak suaminya, cewek pula hehehe…selama hamil gue malah lengket sama Mr. D, bawaannya ngintiiiillll mulu. Asumsi karena gue ga sebel, anaknya ga bakalan cetakan mukanya Didi. Minimal 50 – 50 lah sama gue. Ternyata teori tidak terbukti, hasil USG 4D berkata lain…muka anak gue tetep cetakannya Didi hicks…untung ganteng ;p
Trimester II
I cherish every second of the Trimester II…
Hamil itu rasanya menyenangkan. Mau jalan-jalan kemana juga hayuk soalnya badan belum berasa jompo. Makan mulai enak
Di Trimester II juga mulai banyak kelas-kelas yang berhubungan dengan kehamilan yang bisa diikutin, contohnya Hypnobirthing.
Dari segi kerjaan, kantor sangat sangat pengertian…datang jam 11 silahkan, paling cuma ditanyain ‘morning sickness yah?’ yang cukup dibalas dengan tampang
It feels wonderful to be a preggo!!!
Trimester III
Kalau boleh jujur, buat gue ini masa-masa paling berat selama 9 bulan kehamilan. Satu-satunya yang menyenangkan di Trimester III hanya kegiatan belanja perlengkapan bayi hehehe.
Perut buncit ga ketulungan, pantat membesar dan tangan kaki bengkak. mau nyempil sana sini juga udah sulit. Koleksi baju mulai terbatas karena biasanya mentok di perut. Makan dikit tiba-tiba naik 1,5 kg seminggu. Yang paling ganggu adalah sakit pinggangnya…kaya ditusuk-tusuk, apalagi kalau malam menjelang tidur. Agak sebel kok yang di semester 3 ga ke-transfer ke didi huhuhu.
Kaki bengkak bisa diatasi dengan crocs…baju terpaksa kaya seragam, 5 baju untuk 5 hari kerja. Sakit punggung, Mr.D siaga jadi tukang pijet pribadi
9 months of pregnancy is filled with ups and down. Sometimes you feel the best and sometimes you feel the worst. With a caring and understanding hubby next to you, the best feels twice and the worst feels nothing.
Thank you Mr.D for taking my worst in Trimester I, sharing my happiness in Trimester II and helping me get through Trimester III *hugs and kisses*
1.13.2011
9 MONTHS

Welcoming:
- swollen feet;
- swollen fingers and wrist (cant even put on my wedding ring and watch);
- swollen nose (kata orang idung bangor hicks)
- severe back pain;
- many sleepless night;
- the urge to pee every 5 minutes;
- constipation;
- very limited unstylish wardrobe due to the blow up belly;
- inevitable urge to chew every second (humongous appetite);
- uninvited to Friday late night social life (gara-gara temen-temen gue takut gue brojol sewaktu-waktu *cissss*);
- easily exhausted, even talking in a discussion is a hard work;
- trouble of getting up after lying down position (berasa kura-kura yang dibalik trus ga bisa ngapa-ngapain);
- sale is everywhere but none of the shirt or dress fits me. its either too big for my body or stuck at the belly;
- the only thing that fits is my one and only crocs or sandal jepit *sungguh tak gaya*, thanks to my swollen feet
Its beyond any uncomfortable feeling, indeed. But every trouble and pain is worth every second since Lil B is coming anytime soon.
Cant wait….
12.17.2010
Cari Tau dengan The Urban Mama

Jumat, 4 Juni 2010 Rasanya baru kemarin iseng-iseng pulang kantor mampir ke apotik buat beli Test Pack. Atas saran teman kantor, beli yang hasilnya terbaca positif atau negatif dan bukan yang satu atau dua garis. Lebih akurat katanya.
Sesuai dengan petunjuk pemakaian, tes dilakukan dengan pipis pertama di pagi hari. Berhubung saya tes cuma untuk membuktikan sama suami kalau saya tidak hamil dan bisa ikutan latihan futsal buat pertandingan berikutnya, jadi tidak terlalu harap harap cemas menanti hasil.
Selang beberapa menit, Test Pack mulai menunjukkan satu garis melintang. Aha…negatif!!! Eh tapi kok tiba-tiba ada satu garis buram diatasnya…buru-buru saya bangunkan suami dan sodorkan Test Pack serta petunjuk membacanya. Dia yang nyawanya masih belum nyambung, mengambil alih Test Pack, diputar-putar berbagai arah…trus dengan nada dan tampang yang sama datarnya dia bilang “kayaknya positif”, lalu kembali tidur dan meninggalkan saya yang hanya bisa melotot kaget. Setelah saya bangunin secara paksa dengan sedikit kekerasan (Baca:pukul pake bantal), baru dia sadar kalau itu bukan mimpi lalu ikutan pasang tampang kaget. Kita baru benar-benar percaya kalau saya hamil waktu kita ke dokter dan dokter secara sah dan meyakinkan menyatakan saya hamil.
Perkenalan dengan The Urban Mama (“TUM”) Kita berdua memang tidak ada rencana untuk menunda anak, tapi kita juga tidak pernah menyangka bahwa kabar gembira itu datang hanya 33 hari sejak kita berdua resmi menikah. Wajar kalau saya bilang saat itu kami bisa dibilang tidak siap, terutama saya. Menjalankan peran sebagai suami isteri aja bisa dibilang masih dalam proses belajar merangkak, apalagi peran sebagai orang tua.
Jadi ibu jelas merupakan tanggung jawab yang sangat besar. Berhubung ibu saya sudah 4 tahun meninggal, saya tidak punya tempat bertanya dan sempat merasa panik menghadapi kehamilan saya 9 bulan ke depan. Memang sih ada mama mertua yang sudah saya anggap ibu, tapi tidak bisa dipungkiri rasanya tetap beda dengan ibu sendiri.
Saya termasuk salah satu yang ‘telat’ menikah diantara teman-teman dekat saya, padahal umur kami rata-rata baru 25 tahun. Banyak dari teman-teman saya yang sudah punya anak, bahkan beberapa sedang menanti anak kedua. Beruntung bagi saya, jadi banyak teman yang bisa diinterogasi seputar kehamilan dan bagaimana rasanya jadi orang tua di usia muda.
Selama ini saya hanya tertarik berburu informasi seputar tujuan liburan, diskon, baju dan sepatu model terbaru. Mana pula saya tau apa itu pentingnya ASI, siapa itu Braxton Hicks dan apa pula makhluk yang namanya Cloth Diapers (Clodi).
Suatu hari teman saya, Crey, memperkenalkan saya dengan situs TUM. Awalnya saya sempat tidak tertarik dengan TUM, paling isinya hanya sekumpulan ibu-ibu yang terlalu narsis dengan anak-anaknya sendiri dan pasti topik-topiknya membosankan. Sampai akhirnya, di hari dimana saya sedang makan gaji buta di kantor, saya iseng buka TUM dan waahhh…situsnya bagus, warnanya ga bikin sakit mata, logonya keren dan begitu chic *komentar cetek hehe*.
Lebih Jauh dengan TUM Karena sudah tertarik dengan penampilannya, saya merasa nyaman dan penasaran dengan isi dari TUM. Waktunya kita kenalan lebih jauh. Saya Sign Up dan mulai ‘berkelana’. Area jajahan saya diawali dengan kategori Pregnancy. Bagi saya pribadi, isinya cukup lengkap. Ada artikel, tips, resep, style, cerita-cerita pembaca dan rubrik Ask the Expert. Tadinya saya pikir TUM itu seperti majalah online dimana kita jadi pembaca pasif, ternyata…kebanyakan substansi TUM justru produk partisipasi dari pembacanya, jadi tidak membosankan dan lebih kena di hati karena sifatnya berbagi pengalaman. Motivasi bagi saya untuk cari bahan menulis dan numpang nama di TUM hehe..
Yang paling saya suka dari TUM adalah adanya Forum yang membahas A-Z mengenai kehamilan, persalinan, produk-produk bayi, dokter kandungan, dokter anak…apa aja, you name it!!! Tapi berhubung masih newbie, saya belum berani ikutan nimbrung melempar pertanyaan apalagi kasi komentar. Masih tahap pembaca pasif aja sambil menyerap informasi-informasi penting dari pertanyaan dan respon-respon yang masuk.
Terus terang sampai detik ini saya belum punya nyali untuk ikutan event Kopdarnya TUM, jadi belum kompeten untuk komentar mengenai hal yang satu itu. Alasan utama karena saya belum melahirkan jadi belum bisa bawa bayi ke Kopdar, takut ga punya ‘kesibukan’ kalau mendadak saya mati gaya di Kopdar *lagi-lagi cetek hehe*.
Menurut pengakuan Crey, Kopdar TUM itu ramai dan seru. Isinya ibu-ibu muda bergaya yang saling tukar cerita dan informasi (dan bahkan gosip). Dari Kopdar, dijamin contact Blackberry jadi makin banyak karena kita jadi kenal banyak teman baru. Wah seru juga yah kalau salah satu anggota punya online shop atau baby shop trus bisa dapat diskon *ngarep*.
1001 Cara
"There is always a different story in every parentingSaya setuju seratus persen dengan motonya TUM *acung jempol tangan dan jempol kaki kiri kanan*. Suka sebel sama orang yang memaksakan pendapat apalagi kehendak soal kehamilan, merawat anak dan menjadi orang tua yang baik. Pribadi orang itu berbeda-beda satu sama lain. Belum tentu apa yang dialami orang tua yang satu, dialami juga oleh orang tua yang lain.
style"
Dari TUM, saya jadi belajar banyak hal dan banyak cara. Seru sekali menyimak cerita-cerita para anggota, baik dari rubrik Our Stories maupun Forum. Masing-masing punya masalah dan cerita-cerita yang variatif. Karena variasi itu, wawasan saya dan suami (yang selalu saya suapin sampai kenyang dengan hasil 'buruan' saya di TUM) tentang dunia kehamilan, anak dan orang tua jadi makin luas. kami jadi punya banyak referensi. Tinggal bagaimana kami menentukan apa atau kondisi bagaimana yang paling sesuai dan dapat diterapkan oleh saya dan suami.
Tau dari TUM Ada cerita tentang saya dan mama mertua. Seperti layaknya orang tua manapun yang dipenuhi kegembiraan meluap-luap menanti kedatangan cucu pertama, mama mertua saya tidak bosan-bosannya menyuapi saya dengan informasi, pengalaman, petuah bijak sampai hal-hal pamali yang kadang menurut saya tidak masuk akal.
Berhubung saya tidak punya pengalaman hamil dan punya anak sebelumnya, jadi saya menyimak patuh. Tapi makin kesini kok ya informasinya agak kurang relevan dengan keadaan masa sekarang. Contohnya, dia komentar kalau dia heran sama ibu-ibu muda jaman sekarang. Anaknya sampai usia 6 bulan cuma dikasi ASI dan tidak ada makanan pendamping lainnya. Mana cukup…Iseng-iseng saya cross check sama TUM. Ternyata dari TUM saya malah belajar kalau justru ASI eksklusif sampai usia 6 bulan itu penting.
Sejak saat itu, apapun yang orang bilang, termasuk mama mertua, pasti saya akan cek kebenarannya dari TUM. Bukan karena saya tidak mendengarkan omongan mama mertua, tapi saya sadar bahwa cara mereka merawat dan membesarkan anak, termasuk teknologi yang digunakan sekurang-kurangnya 25 tahun yang lalu banyak yang tidak aplikatif dengan apa yang kita hadapi saat ini.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, saya makin semangat untuk cari informasi di TUM. Bagi saya, TUM itu seperti buku RPUL (Ringkasan Pengetahuan Umum Lengkap) waktu saya duduk di bangku Sekolah Dasar. Apapun yang saya cari tau ada disana.
Mama mertua saya sekarang malah sering nanya sama saya tentang tren ibu-ibu masa kini. Contohnya tentang Clodi. Berbekal informasi dan pengetahuan yang saya peroleh dari TUM, saya bisa bercuap-cuap soal apa itu Clodi, apa manfaatnya bagi bayi, lingkungan dan kesehatan keuangan. Saya bahkan jadi ‘kampanye’ kecil-kecilan sama teman-teman saya tentang pentingnya ASI. Makin hari saya makin haus informasi dan saya jadi addicted sama TUM.
Berhubung teman-teman saya suka nyelain saya sok tau gara-gara suka nyasar karena salah informasi jalan, untuk urusan dunia ibu dan anak saya bisa berbangga hati karena saya punya sumber informasi terpercaya. Setiap mereka tanya saya tau dari mana, dengan yakin dan pasti saya jawab “Tau dari TUM!” *nyengir lebar*.
Follow TUM Tidak puas membaca TUM lewat layar komputer, saya ikut-ikutan member yang lain follow @theurbanmama di Twitter. Berhubung Twitter sedang 'happening', keputusan yang sangat pintar untuk punya account Twitter. Informasi lebih cepat dan mudah diakses. Kalau punya pertanyaan apapun, tinggal tanya lewat tweet ke TUM dan jawaban pun berdatangan dalam waktu singkat, baik dari TUM maupun dari para followernya. Ohhh..baik sekali siihhh *terharu*.
Ternyata timing saya follow tepat, karena TUM sedang menyambut ulang tahunnya yang pertama dan banyak kuis yang diadakan lewat twitter. Walau tidak pernah menang, seru juga mengadu peruntungan di kuis-kuis seperti itu *semoga curcol ini didengarkan oleh TUM dan saya diberikan kesempatan menang walau sekali saja, Amiiiinnnnn*.
Happy Anniversay TUM, semoga tumbuh makin besar dan pintar sehingga bisa terus menuntun para calon orang tua seperti saya maupun yang sudah jadi orang tua ke jalan yang baik dan benar ^.^
12.16.2010
Homework Done!!!
Lil' B is 2 kg now and he did his homework...
Akhirnya dia tergerak untuk akrobatik jungkir balik muter badannya
Menjelang 34 minggu, kepalanya sudah ambil posisi dibawah
Pantes akhir-akhir ini jalan makin ngengkang kaya pinguin dan kebelet pipis tiap 15 menit sekali
Hmm...apa dia muter gara-gara bujuk rayu
aaahhhh...dia mana inget kalau udah lahir hihihihi
Im sure he'll look totally cute in that lion costume *ibu ingkar janji tersenyum lebar*
Lil' B, kamu adem ayem ajah didalam dengan posisi kaya gitu sampai 7 minggu ke depan yah
Mommy still have homework to do...
Tidak lupa nungging minimal 3 kali sehari (kaya minum obat yah?!) supaya Lil' B ga berubah pikiran dan muter lagi keatas
semangaaaaattttt!!!! *sambil posisi nungging goyang-goyang pantat*
12.14.2010
I Click, I See and I Shop (The Online Shop)
Not long after I reach my 7 months pregnancy that they begun to influence me with the online shops benefit and efficiency. Since verbal marketing didn’t work, they started to send me pictures of cute baby stuffs. Well, that one definitely works…
To limit my addiction to online shops, I tried my best
CLODI
Based on a review in the mommiesdaily, I noted that all the premium brands for clodi are from the United States. So I decided to buy 1 clodi for each premium brands, namely Roomparooz, Blueberry, Starbunz and Happy Heinys. I know that they have a local outlet for Roomparooz at Plaza Indonesia, so no worry for that one.
A friend of mine forwarded an online shop address, called Kireina Baby Shop, which sell all kinds of baby products (mostly from the United States), including the premium brands clodi.


Like any other prego, my feet starts swollen and look like ‘kaki gajah’. I need a comfortable shoe to wonder around. Reading Dinda’s post, I decided to follow her track to buy Crocs, Malindi type.
I admit that this one is an impulsive and unnecessary online shopping hehe…But its really cute and inevitable to be bought.


12.13.2010
Dont You Just Love Babyshopping?
I decided to bring my mother in law, hoping that she could point out the “do’s” and the “dont’s” stuff to buy. At the end, she was the one who made me bought stuffs that were not included in the checklist *sigh*.
This time with full preparation. Got my checklist, my pen and babyshop recommendation as well as directory in hands. Based on my blogwalking, the recommended babyshop is the Jungle on the 4th floor and Ocha on the 1st floor.
The Jungle
Surprisingly, tokonya ga gitu ramai. Minimal ga seramai waktu kita belanja pertama kali di Wiwi & Zaza. Beda sama hasil review orang-orang di berbagai blog.
Waktu kita datang mba-mbanya juga ga terlalu antusias buat nanya butuh apa, apalagi ngambilin barang yang kita minta. Karena udah percaya sama hasil review orang-orang, kita percaya aja kalau di toko itu udah yang paling super harganya.
Sayangnya, banyak barang di checklist kita yang ga ada. Alasannya habis dan belum tau kapan datangnya.
Hasilnya, kita cuma dapat ini:
- NB Diapers merek Goon (1 pack) Rp 111.000
- Rak Botol Susu Winnie The Pooh (1 pcs) Rp 100.000
- Handuk (1 pcs) Rp 45.000
- Sikat Botol Puku (1 pcs) Rp 35.000
- Sendok buat ASI Richie (1 pcs) Rp 27.000
- Bedong Polos bahan kaus merek Jungle (6 pcs) Rp 165.000
- Bedong Bugs Bunny merek Andrew (6 pcs) Rp 95.000
- Bantal Guling Elegant tanpa sarung (2 pcs) Rp 150.000
Ocha
Sebagian besar review di blog tidak menyarankan si toko Ocha dengan alasan yang punya toko jutek dan sok tau. Makanya kita ga kepikiran buat mampir disini dari awal. Tapi karna di the Jungle barangnya banyak yang abis dan kita males bolak balik buat belanja lagi, jadinya kita cari sisa barang yang nggak ada di toko ini.
Tokonya sih ga gitu gede, itungannya kecil kalau dibandingin sama Wiwi & Zaza dan the Jungle, tapi keadaan disini jauh lebih rame daripada di kedua toko terdahulu. Bahkan si Nciknya ga ngumpet di balik meja kasir, tapi turun langsung ngelayanin pelanggan. Emang sih ngomongnya agak ceplas ceplos dan mungkin kedengeran sok tau, tapi ternyata cihui tuuuhhh…harga untuk beberapa barang juga lebih murah di toko ini, kalaupun ada yang lebih mahal paling cuma Rp2.000 – Rp 5.000.
Di toko ini, prinsip beli seperlunya pupus sudah. Prinsipnya ganti jadi, ya udahlah…euphoria anak pertama ini, halal kalau beli yang lucu-lucu walau ga perlu hehehe.
Berikut isi kantong belanjaan di Ocha:

Pertimbangan beli ini adalah sebagai pencegahan Lil’ B ketimpa Didi yang tidurnya suka ga beraturan.
Selain itu, karena ini sifatnya sebagai travelling bed, bisa juga melindungi Lil’ B dari sepupu-sepupu kecilnya yang kalau lagi ngumpul dan liat bayi suka gemes berlebihan. Mengingat waktu dia lahir nanti bakal banyak banget acara keluarga, membeli si supreme ini tampaknya menjadi keputusan yang sangat tepat.
Banyak yang ga penting kan? Hehehe…Total belanja (after discount) Rp 1.575.000 ajah *nangis meraung-raung sambil garuk-garuk tanah*
Mengingat jumlah yang sudah dikeluarkan sejauh ini, tampaknya babyshopping hanya untuk di ITC Kuningan harus diakhiri sampai disini. Mari kita mulai melirik online shop ajah *eh?!*
12.03.2010
I See You Blink
Umumnya, dokter kandungan nyaranin USG 4D di usia kandungan 28 – 30 minggu untuk mendeteksi adanya kelainan pada janin. Well, not my doctor!!!
Menurut dia, Lil B sehat wal’afiat…jadi ga perlu itu yang namanya USG 4D, kecuali cuma buat lucu-lucuan aja. Masalahnya, kita suka sama yang lucu-lucu dok…
Mulailah main kejar-kejaran sama si dokter yang jadwalnya ngalahin artis, sibukkkk banget! Bener-bener ga ada waktu walau sejam buat appointment USG 4D.
Selain kejar-kejaran sama jadwal si dokter, kita juga dikejar-kejar sama usia kandungan yang udah 28 minggu. Konon, menurut temen-temen yang udah pengalaman, USG 4D itu jodoh-jodohan. Tergantung mood si bayi…kalau dia mau exist, ya dia nongol…tapi kalau dia lagi ga mood buat diliatin, ya dia ngumpet. Makanya, USG 4D kadang ga bisa sekali datang, tapi bisa 2 - 4 kali.
Tapi kita ga terlalu khawatir sama frekuensi kedatangan soalnya kalau bayinya ngumpet, biasanya dokternya tidak akan charge biaya apapun…Ternyata, ini ga berlaku di rumah sakit yang kita datangin *kesal*
Selain di RSB Asih, Dr. Nurwansyah praktek di rumah sakit lain. Atas saran susternya di RSB Asih, kita hubungi rumah sakit lain itu karena konon disana Dr. Nurwansyah pasiennya nggak banyak jadi bisa melayani USG 4D. Begitu kita telpon dan bilang maksud tujuan, sama susternya dirujuk ke dokter lain yang katanya spesialis USG 4D di rumah sakit itu. Waaahhh makin berbinar-binar…bakal sukses nih.
Kita bahagia karena ga perlu ngantri lama, cuma nunggu 1 orang trus giliran kita deh. Dokternya sih baik dan sabar…dia kayanya sadar penuh kalau kita ambisius USG 4D buat lucu-lucuan aja.
USG nya ga murni 4D, ada beberapa bagian yang dicampur sama 2D biasa. Pemeriksaannya juga kaya kontrol biasa, diliat setiap organnya normal apa gak… trus kepala, punggung sama paha juga diukur. Karena bukan itu tujuan utamanya, jadi ya kita manggut-manggut aja. Begitu masuk ke bagian 4D…kita langsung siaga pasang posisi dan yaaahhh…dia ngumpet *tertunduk kecewa*
Dokternya sempet bilang “yaahh…anaknya pemaluuu, dia gamau diliat niihh”. Si Didi cengar cengir “kaya aku hehe” *yer rite!!*
Trus dokternya nanya, “mau liat apanya?” “jari tangannya lengkap ga dok?”. Kaya ngerti kita ngomong apa, Lil B cepet-cepet ngumpetin tangannya ke pantat. Jadinya kita ga bisa liat jari tangannya…*kecewa lagi*
Sambil cengar cengir dokternya nanya lagi “eh dia gamau, mau liat yang lain lagi?” “coba jari kakinya dok, lengkap ga?”.
Kita konsentrasi penuh ke layar siap-siap ngitung, eh yang kita liat malah Lil B nendangin alat USG dari dalam…maka usaha ngitung jari kaki juga gagal total. Hoho…Lil B, kamu usil sekali seeehhh.
Akhirnya kita minta liat alat kelaminnya, buat meyakinkan aja bahwa dia laki tulen. Gambar diambil dari samping kiri, Lil B muter pahanya jadi alat kelaminnya ketutupan. Waktu dokternya pindah posisi dari sebelah kanan, tiba-tiba dia muter lagi nutupin. Hadoooohhhhh….anak ini sungguh jual mahal!!!
Untuk menyenangkan hati kita, dokternya kembali usaha ke daerah muka. Walau ga gitu jelas, tapi minimal ada bentuknya yang bisa dilihat. Yang pasti idungnya teramat pesek *maaf ya sayang, u got that from me hihi*.
Sempet ada momen mukanya agak keliatan jelas dan dokternya komentar “waaahhh ini muka bapaknyaaaa”. Melirik tajam ke arah Didi yang mukanya girang ga ketulungan
Selain pamer muka bapaknya, Lil B juga sempat pamer kemampuannya melet (which Didi absolutely sure that he got it from me).
Kita cukup bahagia soalnya ada satu video dimana Lil B mau buka mata walau sedetik.
Akhirnya kita menyerah dan terpaksa cukup puas dengan foto dan video yang udah berhasil di save sama dokternya. Karena dokternya bilang Lil B ngumpet dan gada gambar yang cukup jelas untuk dilihat, kita tenang-tenang aja nyiapin duit buat biaya konsultasi dan administrasi. Waktu bayar langsung sesek nafas karena ditagih untuk biaya USG 4D penuh (termasuk dokter dan administrasi rumah sakit), sebesar Rp 750,000. Harga yang cukup mahal buat ‘lucu-lucuan’. Ternyata di rumah sakit ini berlaku prinsip, ngumpet ga ngumpet bayar penuh huhuhu…
Yang lebih bikin sesek nafas, beberapa hari kemudian Dr Nurwansyah bilang kalau dia available buat USG 4D dan susternya meyakinkan kalau bayinya ngumpet ga usah bayar *nangis meraung-raung*
Berhubung kita udah ngeluarin uang cukup banyak, kita terpaksa menolak tawaran dari Dr. Nurwansyah. Ga sanggup dengan resiko kalau ternyata Lil B mau exist sama Dr. Nurwansyah dan kita harus bayar USG 4D lagi…
Sekedar tips, kalau memang ga ada masalah dengan janin dan kandungannya…mendingan cari klinik sederhana aja buat 4D karena mereka biayanya jauh lebih murah dan mereka lebih segen buat charge kalo emang bayinya ngumpet.
We Got Homework
11.29.2010
Lil B’s Shopping Cart (Before and After 7 Months)
Anak nakal colongan belanja keperluan bayi sebelum 7 bulan…alasan utama mumpung lagi dinas ke Singapura.
Mengingat kapasitas bagasi yang terbatas
Hanya ini yang aku beli:
1. Jumper pendek tangan pendek Cotton On (2 pcs)
2. Jumper tangan panjang celana tutup kaki Cotton On (1 pcs)
3. Kaos kaki Cotton On (4 pcs)
4. Baby Care Mat Ikea (1 pcs)
5. After bath Ikea (2 pcs)
6. Baby travelling bag Ikea (1 pcs)
7. Baby bath book Kinokuniya (1 pcs)
Part 2 – Almost 7 months
Gue sangat bersyukur di daerah kantor gue ada semacam sogo jongkok yang jual bermacam-macam benda murah
Salah satu langganan gue saat ini adalah si Abang Badjuri, penjual beraneka macam perlengkapan dan baju bayi serta anak-anak.
Sebenernya gue gatau nama aslinya sih, tapi mukanya dan cara ngomongnya sungguh mirip dan tampaknya dia sama sekali nggak keberatan gue panggil itu hehe…
Baru dikit sih yang dibeli dari si Abang Badjuri, tapi barang-barang yang dibeli ini terbukti lebih murah daripada di ITC.
1. Sepatu Pre-walker Mothercare Rp 45.000 (di ITC Rp 55.000)
2. Sepatu Pre-walker Next Rp 45.000 (di ITC Rp 55.000) ---> yang ini buat kado kok ;p ;p
3. Baby Oto bib (atau lebih dikenal dengan tatakan iler) Carter Rp 15.000 (di ITC Rp 25.000)
4. Jumper capucon Winnie The Pooh tanpa merek Rp 30.000
5. Sepatu bayi buaya Carter Rp 35.000
Yah lumayanlah kalau mau beli perintilan barang bayi yang lucu-lucu tanpa harus bersusah payah, berpanas-panasan dan buang ongkos buat ke ITC terdekat.
Part 3 - 7 months (at last)
Finally, we did
Setelah susah payah browsing sana sini buat
Not to panic…semua toko bayi ternyata menyediakan daftar perlengkapan sendiri. Untunglah kita melangkah kaki ke ITC nggak 100% clueless…
Eits mendadak gue jadi clueless lagi waktu Didi nanya.
Didi : “tokonya lantai berapa?”
Gue : “eh toko apa yah?”
Didi : “tempat kita mau belanja”
Gue : *geleng-geleng sambil nyengir*
Ups…ternyata gue terlalu fokus browsing apa aja yang harus dibeli, tapi gue lupa buat browsing toko apa yang harus didatangi buat belanja murah hehe *my bad Mr. D*
Tiba-tiba gue inget kalau waktu itu pernah nganterin temen gue beli kado di ITC Kuningan dan dia sempet bilang bahwa disitu termasuk lengkap dan murah *light bulb*. Nama tokonya Wiwi & Zaza, Lantai Semi Dasar Blok C2 No.2, 9, 10 dan C1 No.8 ITC Kuningan.
Makin yakin kalau di toko itu murah karena waktu kita belanja toko itu rame banget sama sesama bumil yang hunting barang-barang bayi.
Dengan berbekal contekan daftar belanjaan dari tokonya dan ingatan samar-samar dari Daftar Perlengkapan Bayi yang udah kita siapin, berikut hasil belanjaan kita:
- Bantal peang merek Elegant dengan sarung Mickey Disney Classic (1 pcs) Rp 80.000
Kenapa merek Elegant? Karena waktu beli gue coba tidurin buat kepala dan rasanya lebih empuk hehehe..tapi katanya bantal peang yang murahan itu busanya cepet kempes dan merek ini konon bagus dan ga mudah kempes. Baiklah, bungkuuuussss!!! - Perlak karet polos (1 pcs) Rp50.000
- Sapu tangan handuk Gerber (1 pack = 8 pcs) Rp 25.000
- Waslap handuk Ryan (1 pack = 2 pcs) Rp 25.000
- Baju tangan panjang Caney (3 pcs) Rp 27.500
- Baju tangan panjang Nova (3 pcs) Rp 37.500
- Celana panjang Tokusen (3 pcs) Rp 36.500
- Celana panjang Fluffy (3 pcs) 30.000
- Celana panjang tanpa kaki Nova (3 pcs) Rp 45.000
- Celana panjang tanpa kaki Fluffy (3 pcs) Rp 30.000
- Baju kutung Nova (3 pcs) Rp 30.000
- Baju kutung Fluffy (3 pcs) Rp 24.000
- Baju tangan pendek Caney (3 pcs) Rp 25.000
- Baju tangan pendek Tokusen (3 pcs) Rp 35.000
- Celana pop Caney (9 pcs) Rp 65.000
- Celana pop Tokusen (3 pcs) Rp 31.5000
- Popok Fluffy polos (6 pcs) Rp 42.500
- Popok Fluffy lis (6 pcs) Rp 32.500
- Sisir Pigeon (1 set) Rp 35.000
- Singlet (12 pcs)
- Sarung tangan dan kaki (6 pairs)
Karena si singlet dan sarung tangan ambilnya di toko lain, jadi kita ga dikasi bon trus kita lupa berapa harganya waktu itu…maafkan.
Sebagai tambahan dari hasil belanja diatas, kita juga beli 8 pcs baju dan celana diskonan yang satunya dihargai Rp 10.000. Belakangan kita tau kalo baju dan celana bayi memang harganya segituan…hicks.
Oh ya…kita juga berhasil membujuk mbaknya untuk memberi kita gratisan 1 topi bayi lucu *kayaknya sih dikasi gratis karna dia kesel topinya melar gara-gara di uji coba sama Didi di kepalanya* harga asli si topi bayi adalah Rp 15.000.
Total belanjaan kita di ITC adalah....*suara tabuh drum* Rp 819.000 dengan diskon yang sungguh basa basi Rp 4.000, jadinya Rp 815.000.
Kita ga bisa bilang murah juga sih, karena ternyata Dinda belanja di tempat lain dengan harga yang lebih murah.
Setelah belanja akhirnya gue browsing buat riset rekomendasi toko yang murah *agak telat yah*. Suara terbanyak bilang bahwa di ITC Kuningan toko yang paling murah adalah the Jungle dan Ocha. Untung sesi belanja belom berakhir hehehe…*mata berbinar-binar*
Pelajaran penting sebelum belanja perlengkapan bayi:
1. Siapkan Daftar Perlengkapan Bayi
2. Riset tentang rekomendasi toko bayi yang lengkap dan murah
3. Survey harga
Sekedar saran, beli segala sesuatu dalam jumlah secukupnya aja. Ga usah banyak-banyak…soalnya Newborn itu ukurannya cepat berubah. Sayang kalau udah beli banyak-banyak trus cuma kepake sekali dua kali, atau bahkan ga kepake sama sekali.
Jangan terlalu percaya sama mbak-mbak yang jualan. Kalau ditanya apa yang perlu, pasti semuanya mereka bilang perlu. Lebih baik nanya sama temen atau saudara yang anaknya juga masih bayi apa yang pada akhirnya kepakai dan apa yang nggak (sekalian tanyain ada barang yang masih layak buat diwariskan nggak =D).
11.23.2010
Baby Shopaholic
Then again, they also say not to cut your finger nails at night…though nothing actually happens.
Baby’s stuffs are too adorable and irresistible to be bought…that’s why you better watch out or else it will drain the money out of your pocket.
To avoid spending too much, you need a baby shopping checklist. I managed to collect some of it from blogwalking and some of it from my friend and family’s experiences.
So here we go…
DAFTAR PERLENGKAPAN BAYI
New Born
1. stelan baju tangan panjang dan celana panjang tutup kaki dan/atau buka kaki : 1 lusin
2. atasan lengan pendek : 1 lusin
3. atasan tanpa lengan : 1 lusin
4. celana pop/celana pendek : 1 lusin
5. jumper/baju monyet : 2-3
6. sarung kaki dan sarung tangan : 4 - 6 pasang
7. kaos kaki/sepatu bayi : 1 – 2
8. cardigan/jaket/baju hangat : 1
9. topi bayi : 1
10. singlet : ½ lusin
11. popok kain : 2 lusin
12. Gurita : ½ lusin
13. Bedong : 1½ lusin
14. alas dada/oto (bib) : 2-3
15. sapu tangan handuk : ½ lusin
16. celana serap/lampin : ½ lusin (Recommended : Nice Kids, bisa dibeli di Online Shop)
17. clodi : Min 2 (Recommended : Bumgenius (polos), Happy Heiny’s (motif binatang), Blueberry Minky (bulu-bulu), Roomparooz. Bisa dibeli di Online Shop)
Bath Time
18. bak mandi
19. penyangga/kursi mandi (Optional)
20. perlak mandi untuk alas ganti pakaian (bisa jadi satu sama perlak untuk alas tidur, liat item nomor 54)
21. alas karet anti slip (Optional)
22. handuk bayi besar : 2 buah
23. washlap/sarung tangan handuk : 3-4 buah
24. sponge bath
25. sabun mandi + tempat
26. shampoo (bisa menggunakan yang two in one dengan sabun)
27. baby lotion/baby cream
28. baby oil
29. baby cologne
30. Baby hair lotion
31. diapers cream
32. bedak+tempatnya (pantat dan muka)
33. minyak talon
34. lotion anti nyamuk
35. wet tissue
36. cotton buds (Ukuran paling kecil untuk bayi)
37. Sisir + sikat bayi
38. gunting kuku bayi
39. newborn diapers : 1 pak (Recommended : Goon/Mami Poko)
40. kapas bulat (Beli yang sudah berbentuk bulat karena lebih hygienis)
41. Sikat lidah
42. Changing Station (Optional)
43. Baby tafel (Optional)
Bed Time
44. box/crib/tempat tidur bayi
45. Kasur (Untuk tempat tidur model kayu)
46. bantal guling : 2 pasang
47. Seprai + sarung bantal guling + sarung bantal peang
48. bumper/pengaman (Untuk tempat tidur model kayu)
49. Kelambu (Optional)
50. bantal peang : 1 – 2
51. selimut bayi : 1 untuk keluar rumah, beberapa untuk selimut tidur
52. kojong/tudung
53. perlak besar : 1 untuk Alas tidur
54. perlak kecil : 2 untuk Traveling
Eat and Eat
55. botol susu dan dot (Pastikan BPA Free)
56. sterilizer/panci untuk merebus botol
57. penjepit untuk mengambil dot & botol
58. sabun + sikat cuci botol
59. Box/rak untuk menyimpan botol
60. milk powder container : Hanya untuk susu formula
61. Bottle warmer untuk mobil
62. botol susu berujung sendok : Untuk 6 bulan keatas
63. training cup : Untuk 6 bulan keatas
64. perlengkapan makan bayi (sendok+piring,dll) : Untuk 6 bulan keatas
65. pemeras jeruk, parutan & saringan : Untuk 6 bulan keatas
66. food processor atau bisa menggunakan juicer/blender atau saringan untuk melembutkan makanan tim : Untuk 6 bulan keatas
67. kursi makan/high chair : Untuk 6 bulan keatas (Optional)
68. Botol-botol ASI : 20 – 40 (Highly Recommended : Botol Kaca. Banyak yang jual di Online Shop atau kalau rajin kumpulin botol You C 1000 sendiri)
69. Cooler Bag/Box (Recommended : Mendela/Dr. Brown)
70. Termos Air Panas
71. Ice Pack : 1-2
Travelling
72. stroller/kereta bayi
73. gendongan bayi (sling)
74. car seat (Pilih yang tahan lama dari NB sampai dengan 2 tahun)
75. carry cot (Optional)
76. thermometer
77. sedotan ingus (nose cleaner)
78. Kassa steril
79. alcohol 70%
80. Betadine
81. tas bayi
82. play pens [boks tempat main bayi (optional & bisa dipinjam)
83. baby bouncer (kursi santai bayi) (optional & bisa dipinjam)
84. Jemuran baju bayi
85. Kasur busa (Untuk bermain kalau sudah bisa tengkurap)
For Mommies
86. BH menyusui : Min 3 buah
87. breastpads : Min 6 pasang
88. gurita ibu
89. breast pump (pemompa asi) manual dan elektrik (Recommended : Mendela Harmony & Swing)
90. Kain sarung
91. Korset
92. Pembalut
93. Stagen
94. Daster bukaan depan
Feel free to personalize the above list on your needs.
Enjoy your shopping Mommy-to-be (and shop wisely)!!!