1.17.2011

1,2, 3 with Mr. D

Trimester I
Kata orang masa 3 bulan pertama hamil itu sama dengan siksaan lahir batin. Mulai dari morning sickness, badan panas dingin ga keruan, makan susah, ngidam aneh-aneh atau sekedar merepotkan hidup suami, mood swing berlebihan, sampai keinginan luar biasa buat nimpukin suami sama barang apapun yang ada dalam jangkauan.

Itu kata orang…kata gue sih nggak hehe.

Gue sama sekali ga kenal sama yang namanya morning sickness, soalnya si morning sickness kenalannya sama Didi. Hampir tiap pagi, dia yang wara wiri lari ke kamar mandi buat muntah-muntah. Sampai-sampai dia ga masuk 3 hari gara-gara muntah-muntah, denger suara kucing aja muntah. Heraaannn…gue yang hamil, dia yang repot hihihi.

Dibilang susah makan ga juga sih, cuma agak picky. Harus banget makanan Asia (Indonesia, Cina, Jepang dan Korea) dan harus panas. Daging pantangan mutlak, nyium baunya dari jauh aja bisa bikin enek. Satu syarat lagi: harus di restoran, gamau tempat makan pinggiran. Waktu hamil 2 bulan gue dikirim dinas ke Singapura. Syarat makanan Asia terpenuhi, yang nggak cuma makan di restoran. Secara yah, restoran di Singapura mahal-mahal huhuhu…wajar kalau selama trimester pertama berat gue bukannya naik, malah turun 3 kg. stress di dompet kayanya…

Gue ibu hamil yang ga ngerepotin suami, justru sebaliknya…Didi adalah suami yang ngerepotin ibu hamil. Masa tengah malam dia bangun trus minta mie ayam kampung? Atau bangunin gue jam 2 pagi buat makan steak???

Selama hamil, aku adalah anak super cengeng…mellow luar biasa. Dengerin lagu yang slow dikit bawaannya mewek, orang salah ngomong dikit langsung nangis, kesel sama suami langsung drama nangis jejeritan. Agak khawatir dibawa Lil B mpe lahir, cowo booo!!!

Ada temen gue yang selama hamil kerjaannya ngelemparin suami saking sebelnya, yang satu lagi bawaannya pengen muntah setiap ngeliat muka atau denger suara suaminya. Hasilnya? Anak-anak mereka mukanya cetakan mutlak suaminya, cewek pula hehehe…selama hamil gue malah lengket sama Mr. D, bawaannya ngintiiiillll mulu. Asumsi karena gue ga sebel, anaknya ga bakalan cetakan mukanya Didi. Minimal 50 – 50 lah sama gue. Ternyata teori tidak terbukti, hasil USG 4D berkata lain…muka anak gue tetep cetakannya Didi hicks…untung ganteng ;p

Trimester II
I cherish every second of the Trimester II…

Hamil itu rasanya menyenangkan. Mau jalan-jalan kemana juga hayuk soalnya badan belum berasa jompo. Makan mulai enak dan rakus dan perut mulai kelihatan hamil bak penderita busung lapar tapi belum berat. Mr. D juga kena imbasnya, makan gue enak..makan dia lebih enak lagi. Gue naik 5 kilo dia juga ikutan naik 5 kg. hati-hati ukuran perut saingan tuh hehehe.

Di Trimester II juga mulai banyak kelas-kelas yang berhubungan dengan kehamilan yang bisa diikutin, contohnya Hypnobirthing.

Dari segi kerjaan, kantor sangat sangat pengertian…datang jam 11 silahkan, paling cuma ditanyain ‘morning sickness yah?’ yang cukup dibalas dengan tampang sok lemas ‘heeh’. Gada yang berani kasih kerjaan terlalu berat karena takut ga kekejar sebelum gue cuti, daaaannnn…pulang jam 5 bukannya malah diberi sanksi sosial tapi malah sangat dianjurkan hehehe.

It feels wonderful to be a preggo!!!

Trimester III
Kalau boleh jujur, buat gue ini masa-masa paling berat selama 9 bulan kehamilan. Satu-satunya yang menyenangkan di Trimester III hanya kegiatan belanja perlengkapan bayi hehehe.

Perut buncit ga ketulungan, pantat membesar dan tangan kaki bengkak. mau nyempil sana sini juga udah sulit. Koleksi baju mulai terbatas karena biasanya mentok di perut. Makan dikit tiba-tiba naik 1,5 kg seminggu. Yang paling ganggu adalah sakit pinggangnya…kaya ditusuk-tusuk, apalagi kalau malam menjelang tidur. Agak sebel kok yang di semester 3 ga ke-transfer ke didi huhuhu.

Kaki bengkak bisa diatasi dengan crocs…baju terpaksa kaya seragam, 5 baju untuk 5 hari kerja. Sakit punggung, Mr.D siaga jadi tukang pijet pribadi walau biasanya dia ketiduran duluan daripada yang dipijet. Tampang buruk badan bulet cukup diatasi dengan pasang tampang sedih dan Didi bakal tetep bilang walau template 'kamu cantik kok'...then it feels alright.

9 months of pregnancy is filled with ups and down. Sometimes you feel the best and sometimes you feel the worst. With a caring and understanding hubby next to you, the best feels twice and the worst feels nothing.


Thank you Mr.D for taking my worst in Trimester I, sharing my happiness in Trimester II and helping me get through Trimester III *hugs and kisses*


2 comments:

Anonymous said...

Icuuut ini akyu peachmargarita dari TUM :D

Cut udah lahir belum??? Gue seneng banget baca post terakhir loe yg ttg the amazing 9 months...

Lucu banget suami loe yg muntah2 - I WISH suami gue juga, hahaha yg ada skrg dia ngetawain gue setiap kali mual!

Sehat2 sampe lahiran ya, cewek apa cowok Cut?

Icut said...

heloooo teman sesama TUM *toss*

belum lahir nih, semalam kontrol dia malah akrobat jadi posisi melintang di dalam *hadooohhhh*

iyaaahhh...itu namanya pertanggungjawaban penuh, dia yang berbuat dia yang muntah2 huehehehe...kok diketawain? sebagai balasan loe kerjain aja ngidam makanan yang macem2 :D

doakan aku yaaahhh...babynya cowok nih, si jagoan cilik!