1.21.2011

Lil B Goes Round and Round

minggu ke 34 : kepala diatas alias sungsang...
minggu ke 35 : kepala normal di bawah...
minggu ke 36 : posisi melintang kepala di kiri pantat di kanan...
minggu ke 37 : kembali kepala normal di bawah...

Dokter pede jaya membuat statement "banyak jalan biar engage. tenang aja si bayi ga mungkin berubah posisi lagi karena udah kegedean dan ruang geraknya sempit"

Me: "jadi ga perlu kerjain peer ngepel sambil nungging lagi dong dok?'

Dokter : "Nggak, tapi Didi harus sering 'nengokin' biar cepet lahir"

Me and Mr.D : *kesenengan dikasi peer kaya gitu*

minggu ke 38 : jreng...jreeennngggg...dia melintaaaaangggg posisi kepala di kanan pantat di kiri!!!!

dokternya mpe bingung dan mungkin agak tengsin omongannya salah gimana caranya Lil B akrobat jungkir balik ke posisi itu di usia kehamilan segini dengan ruang gerak sesempit itu. Lha kalau dokter bingung, apalagi kita...

Mulailah dia menyalahkan tinggi badan gue yang ga pernah lolos kualifikasi buat pemilihan model atau cover girl ini. Nyambung-nyambungnya ke ukuran panggul yang kecil makanya Lil B nyasar ga nemu jalan lahir.

Merasa didiskriminasi gara-gara tinggi badan, gue ingat ada temen gue yang lebih kecil dari gue secara lebar badan dengan suksesnya melahirkan bayi seberat 3,1 kg dengan NORMAL!!!!

Dokter langsung vonis caesar dan kalau bisa kita bongkar secepatnya. Bongkar? dia kira perut gue mesin bisa di bongkar pasang 'huh'. Resikonya kalau mau nunggu sampai kepala balik ke bawah, air ketuban bisa pecah sewaktu-waktu dan bahaya buat bayinya. Masih bimbang dan ragu mau nunggu atau mau langsung jadwalin operasi minggu depan.

Berhubung due masih tanggal 4 Februari, masih ada secercah harapan sambil ekstra hati-hati ngepit pantat biar si ketuban ga meletus

Bak orang putus cinta, dokter angkat tangan...dukun (bayi) bertindak!!!
Emang sih serem...tapi ada kakaknya temen yang besoknya mau operasi karena sungsang, malam ini dipijet dan besok paginya kepala si bayi udah adem ayem di bawah dan langsung engage trus lahir normal.

Nungging jalan terus, bujuk rayu biar Lil B muter kepala di bawah dan engage tetap dilancarkan, dan dukun bayi dicoba-coba.

Kalau memang segala usaha di atas gada yang berhasil...terpaksa pasrah sama keputusan dokter buat 'dibongkar' hicks....Manusia boleh berencana, yang menentukan tetap yang Diatas. doakan akuuuuu!!!


1.17.2011

1,2, 3 with Mr. D

Trimester I
Kata orang masa 3 bulan pertama hamil itu sama dengan siksaan lahir batin. Mulai dari morning sickness, badan panas dingin ga keruan, makan susah, ngidam aneh-aneh atau sekedar merepotkan hidup suami, mood swing berlebihan, sampai keinginan luar biasa buat nimpukin suami sama barang apapun yang ada dalam jangkauan.

Itu kata orang…kata gue sih nggak hehe.

Gue sama sekali ga kenal sama yang namanya morning sickness, soalnya si morning sickness kenalannya sama Didi. Hampir tiap pagi, dia yang wara wiri lari ke kamar mandi buat muntah-muntah. Sampai-sampai dia ga masuk 3 hari gara-gara muntah-muntah, denger suara kucing aja muntah. Heraaannn…gue yang hamil, dia yang repot hihihi.

Dibilang susah makan ga juga sih, cuma agak picky. Harus banget makanan Asia (Indonesia, Cina, Jepang dan Korea) dan harus panas. Daging pantangan mutlak, nyium baunya dari jauh aja bisa bikin enek. Satu syarat lagi: harus di restoran, gamau tempat makan pinggiran. Waktu hamil 2 bulan gue dikirim dinas ke Singapura. Syarat makanan Asia terpenuhi, yang nggak cuma makan di restoran. Secara yah, restoran di Singapura mahal-mahal huhuhu…wajar kalau selama trimester pertama berat gue bukannya naik, malah turun 3 kg. stress di dompet kayanya…

Gue ibu hamil yang ga ngerepotin suami, justru sebaliknya…Didi adalah suami yang ngerepotin ibu hamil. Masa tengah malam dia bangun trus minta mie ayam kampung? Atau bangunin gue jam 2 pagi buat makan steak???

Selama hamil, aku adalah anak super cengeng…mellow luar biasa. Dengerin lagu yang slow dikit bawaannya mewek, orang salah ngomong dikit langsung nangis, kesel sama suami langsung drama nangis jejeritan. Agak khawatir dibawa Lil B mpe lahir, cowo booo!!!

Ada temen gue yang selama hamil kerjaannya ngelemparin suami saking sebelnya, yang satu lagi bawaannya pengen muntah setiap ngeliat muka atau denger suara suaminya. Hasilnya? Anak-anak mereka mukanya cetakan mutlak suaminya, cewek pula hehehe…selama hamil gue malah lengket sama Mr. D, bawaannya ngintiiiillll mulu. Asumsi karena gue ga sebel, anaknya ga bakalan cetakan mukanya Didi. Minimal 50 – 50 lah sama gue. Ternyata teori tidak terbukti, hasil USG 4D berkata lain…muka anak gue tetep cetakannya Didi hicks…untung ganteng ;p

Trimester II
I cherish every second of the Trimester II…

Hamil itu rasanya menyenangkan. Mau jalan-jalan kemana juga hayuk soalnya badan belum berasa jompo. Makan mulai enak dan rakus dan perut mulai kelihatan hamil bak penderita busung lapar tapi belum berat. Mr. D juga kena imbasnya, makan gue enak..makan dia lebih enak lagi. Gue naik 5 kilo dia juga ikutan naik 5 kg. hati-hati ukuran perut saingan tuh hehehe.

Di Trimester II juga mulai banyak kelas-kelas yang berhubungan dengan kehamilan yang bisa diikutin, contohnya Hypnobirthing.

Dari segi kerjaan, kantor sangat sangat pengertian…datang jam 11 silahkan, paling cuma ditanyain ‘morning sickness yah?’ yang cukup dibalas dengan tampang sok lemas ‘heeh’. Gada yang berani kasih kerjaan terlalu berat karena takut ga kekejar sebelum gue cuti, daaaannnn…pulang jam 5 bukannya malah diberi sanksi sosial tapi malah sangat dianjurkan hehehe.

It feels wonderful to be a preggo!!!

Trimester III
Kalau boleh jujur, buat gue ini masa-masa paling berat selama 9 bulan kehamilan. Satu-satunya yang menyenangkan di Trimester III hanya kegiatan belanja perlengkapan bayi hehehe.

Perut buncit ga ketulungan, pantat membesar dan tangan kaki bengkak. mau nyempil sana sini juga udah sulit. Koleksi baju mulai terbatas karena biasanya mentok di perut. Makan dikit tiba-tiba naik 1,5 kg seminggu. Yang paling ganggu adalah sakit pinggangnya…kaya ditusuk-tusuk, apalagi kalau malam menjelang tidur. Agak sebel kok yang di semester 3 ga ke-transfer ke didi huhuhu.

Kaki bengkak bisa diatasi dengan crocs…baju terpaksa kaya seragam, 5 baju untuk 5 hari kerja. Sakit punggung, Mr.D siaga jadi tukang pijet pribadi walau biasanya dia ketiduran duluan daripada yang dipijet. Tampang buruk badan bulet cukup diatasi dengan pasang tampang sedih dan Didi bakal tetep bilang walau template 'kamu cantik kok'...then it feels alright.

9 months of pregnancy is filled with ups and down. Sometimes you feel the best and sometimes you feel the worst. With a caring and understanding hubby next to you, the best feels twice and the worst feels nothing.


Thank you Mr.D for taking my worst in Trimester I, sharing my happiness in Trimester II and helping me get through Trimester III *hugs and kisses*


1.13.2011

9 MONTHS

taken from http://farm5.static.flickr.com/4013/4249452172_b8c95c6898_z.jpg

Welcoming:

  1. swollen feet;
  2. swollen fingers and wrist (cant even put on my wedding ring and watch);
  3. swollen nose (kata orang idung bangor hicks)
  4. severe back pain;
  5. many sleepless night;
  6. the urge to pee every 5 minutes;
  7. constipation;
  8. very limited unstylish wardrobe due to the blow up belly;
  9. inevitable urge to chew every second (humongous appetite);
  10. uninvited to Friday late night social life (gara-gara temen-temen gue takut gue brojol sewaktu-waktu *cissss*);
  11. easily exhausted, even talking in a discussion is a hard work;
  12. trouble of getting up after lying down position (berasa kura-kura yang dibalik trus ga bisa ngapa-ngapain);
  13. sale is everywhere but none of the shirt or dress fits me. its either too big for my body or stuck at the belly;
  14. the only thing that fits is my one and only crocs or sandal jepit *sungguh tak gaya*, thanks to my swollen feet

Its beyond any uncomfortable feeling, indeed. But every trouble and pain is worth every second since Lil B is coming anytime soon.

Cant wait….