7.09.2009

Me and Matoa

Today, my boss gave me this not-easy-to-be-found fruit called Matoa, origin from Papua.
Matoa more or less is the size of Lychee, smells like Durian and taste like 'kelengkeng'.


The Matoa


Matoa from the inside


Tasting the Matoa


Matoa the "Biji"

About Matoa:
"Matoa adalah jenis buah tropis yang berasal dari tanaman kehutanan yang umumnya tumbuh liar di hutan-hutan dataran rendah di daerah Papua dan Kalimantan. Kayu dari batang pohon matoa bernilai ekonomis tinggi, termasuk golongan kayu kelas 2, sehingga tidak jarang menjadi obyek illegal logging oleh orang-orang Jakarta.
Musim buah matoa terjadi sekali setahun, biasanya pada akhir tahun. Jadi kalau mau ambil cuti, pada bulan November saja ke Jayapura.
Buah matoa bentuknya lonjong, sedangkan bagian buah yang dimakan adalah daging buah berwarna putih seperti rambutan, letaknya menyelimuti biji berwarna coklat kehitaman, ditutup oleh lapisan kulit luar yang agak keras. Buah matoa rasanya manis dengan aroma seperti durian, kadangkala ada dijual di shopping center dengan harga yang lumayan mahal. Bagi yang belum pernah merasakan buah matoa maka cukup membayangkan saja, bahwa matoa adalah kelengkengnya orang Papua, sedangkan kelengkeng adalah matoanya orang Jawa……..
"

No comments: