Berdasarkan kitab "What to Expect : The Toddler Years", harusnya Malik bisa ngomong minimal 3 kata.
2 minggu yang lalu, dia masih ngomong pake bahasa Tarzan. Tunjuk sana sini trus "Uh..uh". Kalau Ayah Bundanya bengong ga ngerti anaknya mulai putus asa trus ngamuk deh muter-muter di lantai kaya gangsing.
Muka Putus Asa kalau Ayah Bunda ga ngerti mau apa |
Lumayanlah, udah bisa ngomong "Ayah" jelas banget, setiap tukang ojek langganan datang menjemput di pagi hari tiba-tiba si Unyil lari keluar teriak "Abaaannnggg" sambil dadah-dadah sok ikrib. Begitu pula kalau tukang roti, tukang bubur, tukang sayur dan tukang bangunan tetangga lewat.
Bak bos kecil, setiap mau minta apa dia tiba-tiba teriak "Mbaaaaaaaa" trus kembali dilanjutkan dengan bahasa Tarzan.
Nunjuk balon trus ngomong "Balon".
Minta mandi pake bubble, cengar cengir bilang "Bubble".
Disodorin sayur bayam pake tempe geleng-geleng bilang "Nggak mau". Giliran dikasih Pumpkin Risotto with Tomato Cheese Sauce mangap lebar bener.
Baru semalam, Ayah Bundanya ngobrol sebut nama Abyan (temen seperjuangannya si Bos Kecil), tiba-tiba dia nimbrung "Abyaaannn".
Dasar beoooo -_-"
Nah...kalau bisa ngomong kata-kata susah kaya bubble sama balon harusnya kan bilang Bunda gampang yah. Kenyataannya nggak lho. Setiap disuruh ngomong Bunda, entah dia bengong atau melengos. Tapi kalau lagi butuh, ngekor di belakang sambil teriak-teriak "Ama...amaaaa". Lha siapa pula itu Ama???
Berhubung bundanya murahan, tampaknya saat ini harus cukup puas dipanggil Ama. Tapi tetap tidak akan menyerah ngajarin kata B U N D A *semangat kakak*.
Sehat-sehat ya Unyil, gapapa deh sakit sekali-kali demi tambah pinter
No comments:
Post a Comment